Adikku Adalah Ibu Anakku
casino393.com - Agen judi poker terbaik |
Adikku Adalah Ibu Anakku
Cerita dewasa - Perkenankan gue berbagi pengalaman yg terjadi beberapa tahun yg lalu, mohon maaf kalo acak2an masih newbi nih..Namaku Adit, tinggal di kota B. Saat kejadian umurku 22 thn. Aku punya adik sebut saja namanya Nadya umurnya 17 thn. Parasnya cantik, perawakannya sintal, tubuhnya tidak terlalu tinggi, dengan kulit putih mulus, tinggi sekitar 150 cm berat 50kg, ukuran bra 34 b cukup besar untuk ukuran seusianya. Banyak cowok yg berusaha mendekatinya, namun aku belum pernah melihat dia pacaran.
Kami berasal dari keluarga kecil yg bisa dibilang sangat bahagia. Ayah dan ibuku merupakan karyawan swasta, aku sendiri kuliah, sedangkan adikku Nadya sekolah kelas 11 SMA. Hubungan kami memang sangat dekat, sejak kecil kami selalu bermain bersama, tapi hanya sebatas hubungan kakak beradik, tidak pernah terbersit akan terjadi hubungan terlarang.
DI RUMAH SAKIT
Agen judi poker terbaik - Disinilah awalnya aku menyukai adikku.. Saat itu adikku terkena sakit typhus hingga harus dirawat di rumah sakit. Beberapa hari di rumah sakit tidak ada kejadian yg istimewa, hingga saatnya giliran aku yg menjaga adikku...
Bosan memainkan hp rasa kantukpun datang sampai aku tertidur di pinggir ranjang pasien. Sekitar jam 9 malam tiba-tiba adikku membangunku. Rupanya dia kebelet pipis dan memintaku mengantar ke toilet. Dengan rasa kantuk aku menuntunnya menuju pintu toilet. Tanpa basa basi adikku langsung masuk kedalam toilet sedangkan aku menunghu didepan pintu.
Belum sempat aku tutup pintu toilet adikku sudah membuka celananya, bahkan celana dalamnya sudah dipelorot sampai lutut. Posisinya membelakangiku dan sedikit nungging.. Seketika aku yg sedang ngantuk menjadi terbelalak melihat pemandangan itu..
Aku baru menyadari bahwa adikku sudah dewasa, bongkahan pantatnya yg mulus, sintal dan padat nampak jelas didepan mataku. Tanpa disadari adikku membalikan badannya lalu jongkok dan kemudian pipis. Seketika aroma kencing perempuan semerbak memenuhi ruangan toilet.
Inilah pertama kalinya aku melihat seorang gadis remaja kencing didepanku. Mataku langsung tertuju pada belahan kecil tempat keluarnya air kencing adikku,, bulu halus tampak mengelilingi disekitarnya. Perasaanku bercampur aduk antara kasihan, jijik, penasaran, dan nafsu...
Adikku masih dengan santainya kencing, namun sepersekian menit, dia menyadari bahwa pintu toiletnya tidak ditutup dan aku masih berdiri melihat ke arahnya, seketika dia berteriak...
"kakaaaakk tutup pintunya....!!!"
Akupun tersentak kaget, hayalanku menjadi buyar, dengan cepat aku tutup pintu toiletnya.
Selesai dari toilet aku diam seribu bahasa, bahkan aku tidak sanggup melihat wajah adikku antara menahan malu dan canggung...
NONTON KONSER
Beberapa hari berlalu, komunikasi antara aku dan adikku kembali normal. Namu dari hati kecilku tetap saja ada perasaan yg berbeda. Tanpa sadar aku selalu memperhatikan setiap gesture adikku.
Saat ke sekolah, adikku selalu memakai pakaian yg tertutup dan longgar. Namun ketika dirumah pakaiannya serba minim dan serba ketat. Setiap kali memperhatikan lekukan tubuhnya, hayalannku selalu bermain liar.. Ingin sekali ku dekap erat adik kesayanganku. Apalagi saat adikku memakai tanktop dan celana leging aahhhh.. Si otongpun tidak bisa diajak kompromi, ingin sekali kutempeljan si otong ke bokong adikku yg sintal padat itu..
Hari terus berjalan hingga suatu hari didaerahku ada konser jk**8, girlband favorit adikku.
"kamu ga nonton konser nad?" tanyaku
"pengen sih tp aku ga punta uang, emang kakak mo bayarin?" dia malah bertanya balik dengan penuh harap
Akhirnya kita sepakat nonton konser berdua, cuma aku dan adikku... Di arena konser mulai dari pintu masuk sudah penuh sesak oleh penonton yg kebanyakan abg tanggung. Aku lihat wajah ceria adikku dan berkali-kali bilang makasih sambil bergelayut manja di lenganku."kakak jangan jauh-jauh yaa.." pintanya
Dug dug dug jantungku berdebar saat tangan adikku merangkul tanganku. Beberapa kali sikutku menyentuh bagian samping dada adikku.
Saat konser berlangsung aku sama sekali tidak tertarik dengan acaranya. Aku hanya sibuk memperhatikan adikku. Melihat adikku melincat dan berjoget, meliuk-liukan pinggulnya mengikuti irama musik, membuat libidoku terangsang. Aku mencari kesempatan agar posisiku berada tepat dibelakangnya...
Akhirnya perlahan tapi pasti posisiku benar-benar berada dibelakang adikku, akupun merapatkan badanku perlahan hingga dadaku menempel dipunggung adikku, dan si otong yg mulai bangkit menempel pelan di bokong adikku.
Saat lagu romantis dimainkan, aku memberanikan diri menempel lebih rapat lagi, ternyata adikku tidak bereaksi. Akupun mulai berani memegang pinggang adikku, ternyata tidak bereaksi juga, bahkan dia terlihat menikmati irama musiknya.
"kakak jagain kamu ya.." bisikku didekat telinganya
Adikku mengangguk sambil menempelkan kepalanya dipipiku.
Tidak terasa konserpun berakhir.
Sampai dirumah sudah hampir jam 12 malam, kami langsung menuju ke kamar masing-masing. Di dalam kamar, khayalan nakalku muncul lagi, aku benar2 menikmati saat si otong menempel di pantat adikku.. Semakin lama berkhayal semakin si otong tidak bisa diajak kompromi.
DIRUMAH
Setengah akal sehatku sudah hilang. Tiba- tiba aku tergerak ingin masuk ke kamar adikku.. Kebetulan kamar aku dan adikku bersebelahan di lantai 2, sedangkan kamar nyokap ada di lantai 1.
Aku mulai bangun dan mengetuk kamar adikku...
"nadya...udah tidur belum? Buka bentar dong.."
"belum kak, ada apa kak?" jawab adikku sambil membuka pintu. Entahlah malam ini adikku terlihat cantik dan sexy dengan baju tidurnya
"kakak pengen ngobrol sama kamu"
"yaudah masuk" adikku mengangguk
Kami duduk bersebelahan dipinggir ranjang. Terlihat wajah adikku masih berseri-seri.
"gimana acaranya seru ga?" tanyaku membuka obrolan
"seru banget kak,, nanti kalo ada lg nonton lg ya pliiiiss?" mulai keluar manjanya
"iya sayang.." jawabku sambil elus kepalanya"hah... Kakak manggil aku sayang?"
"uppsss, eh i iii ya kan kakak sayang sama kamu" jawabku kikuk kebawa suasana
"kakak kenapa sih?" tanya adikku heran
"kamu marah ga sama kakak?"
"ngggak,, emang kenapa?" tanyanya terlihat adikku tambah kebingungan
"ehmmm tadi waktu nonton konser kakak peluk kamu"
"terus? Emang kenapa?"
"terakhir kakak peluk kamu waktu kita masih kecil, udah lama banget ya ngga meluk kamu.. Emang kamu mikir apa?" tanyaku mencoba mancing
"ga mikir apa-apa, mikirnya kakak mau melindungi aku"
"kakak pengen peluk kamu lagi boleh ga"
Beberapa saat terdiam, adikku mengangguk pelan... jantungku berdebar, tanganku bergetar.. Aku mulai merangkul pinggang adikku, dia nampak diam, entah apa yg dirasakannya. Aku mengajaknya berdiri ingin memeluknya lagi dari belakang.
Aaahhh.. Rasa takutpun berangsur menghilang berganti nafsu yg membara. Aku peluk erat adiku dari belakang, aku cium kepalanya, tanganku mulai meraba pinggangnya, dan tak lupa si otong menempel di pantatnya.
"kamu ngerasain apa nad?" tanyaku pelan didekat kupingnya
Adikku hanya menggeleng kepala. Nafsuku makin membuncah, aku tidak lagi memikirkan hubungan kakak beradik.. Aku mulai menciumi kepqla adikku, mendekati kupingnya, lalu pipinya..
Adikku masih terdiam saat tanganku mulai menyelusup kedalam tanktopnya bermain disekitar perutnya.. Adikku mendesah geli saat aku cium tengkuknya..
"aaahh.. Udah kak..!" desahnya
Nafsuku semakin menggelora, bibirku terus bergerilya menciumi leher, pipi dan aaah.. Sampai juga ke bibir.. Perlahan aku tempelkan bibirku dibibirnya,, harum nafasnya kuhisap dalam membuat nafusuku semakin naik. Aku gigit pelan bibirnya yg mungil,,
"kakak kenapa ngelakuin ini?" tanyanya lirih
"kakak sayang sama kamu nadya..." jawabku berusaha meyakinkan
"tapi kaaan kaaakaaa. Hhhmmmmmm" ocehannya terpotong saat aku lumat bibirnya.. Akupun membimbingnya aga dia mau membalas ciumanku... Ssllrrrppp ssllrrrpp.. Aku hisap bibirnya rupanya dia mulai menikmati permainan. Diq menjulurkan lidahnya meminta lidahnya untuk dikulum... Hhhmmmm aahhhhh hhmmmm sslllppr...
Lama sekali kami berpagutan, menikmati permainan yg semakin liar.. Tidak terasa waktu hampir subuh. Akupun kembali ke kamar sebelum orang rumah bangun
No comments