Saya Disetubuhi Oleh Ayah Tiriku Dan Anaknya
Cerita Dewasa - Saya Disetubuhi Oleh Ayah Tiriku Dan Anaknya Situasi haru mengirinigi perpisahan ortuku,Itu saya benar-benar tersuruk atas peristiwa nahas,saya tidak lagi yakin semuanya.Tetapi mereka tetep aid saya selalu untuk belajar saya memandang kehidupan yang ceria dan terukur.
Tidak seperti cerita orang tuaku yang tidak berhasil dalam membangun rumah tangga,anak nya saya jadi korban atas ke egoisan mereka.Tetapi saya terima dengan tulus dengan yang sedang menerpaku mengharap ada sebuah fenomena pada akhirannya. LINK DAFTAR BELIJITU TERBARU 2021
Sampai saya sukses dalam masuk pergururan tinggi Negeri dan ke-2 ortu senang padaku,Saya suka walaupun terkadang saya tidak yakin jika mereka tidak bersama kembali.Keluargaku waktu itu hidup berkecukupan. Ayahku yang berkedudukan sebagai seorang petinggi teras sebuah departemen memang memberinya nafkah yang cukup buatku dan ibuku, meskipun dia bekerja secara jujur dan jauh dari korupsi, tidak seperti pejabat-pejabat lain secara umum.
Dari sisi materi, memang saya tidak mempunyai permasalahan, begitupun dari sisi fisikku. Kuakui, mukaku termasuk elok, mata cantik, hidung bangir, dan dada yang membusung walaupun tidak besar ukuran. Semuanya ditambah lagi badanku yang tinggi langsing, sedikit tinggi dari rerata gadis seusiaku, memang membuatku lebih mencolok dibanding lainnya. Bahkan juga saya jadi mahasiswi baru bintang di universitas.
Namun karena pemantauan orang tuaku yang ketat, dari sisi pengajaran agamaku yang lumayan kuat, saya jadi seperti anak mama. Tidak seperti remaja-remaja secara umum, saya tak pernah pergi nglayap ke luar rumah tanpa didampingi ayah atau ibu. Tetapi sesudah perpisahan itu terjadi, dan saya turut ibuku yang menikah kembali 2 bulan selanjutnya dengan duda berputra satu, seorang pebisnis restaurant yang cukup sukses, saya mulai berani pergi keluar dari rumah tanpa ditemani satu dari orang tuaku. Itu juga masih jarang-jarang sekali. Bahkan juga ke diskotik juga saya cuman pernah 1x. Itu sesudah dirayu bujuk dengan seorang lelaki rekan kuliahku. Kemudian saya jera. Karena mungkin baru pertama kalinya ini saya ke diskotik, barusan duduk sepuluh menit, saya telah rasakan pusing, tidak kuat dengan suara musik disko yang berisik berdentam-dentam, ditambah lagi berbau asap rokok yang penuhi ruang diskotik itu. "Don, kepala saya pusing. Kita pulang saja yok.'" "Alaa, Mer. Kita kan baru sampai di sini. Periode belum apapun sudah ingin pulang. Rugi kan. Lagian kan masih sore." "Tetapi saya sudah tidak kuat kembali." "Begini dech, Mer. Saya kasih elu obat pembasmi pusing." Temanku itu memberikanku pill yang warna putih. Aku juga langsung menelan obat sakit di kepala yang diberikan.
"Bagaimana saat ini rasanya? Nikmat kan?" Saya menggangguk. Memang rasanya kepalaku mulai tidak sakit kembali. Tetapi tiba-tiba mataku berkunang-kunang. Seperti saluran aneh menjalari sekujur badanku. Di antara sadar dan tidak sadar, kusaksikan temanku itu tersenyum. Kurasakan dia memapahku keluar diskotik. "Ini cewek kembali mabok", ucapnya ke petugas keamanan diskotik yang menanyainya. Lantas dia jalankan mobilnya ke sebuah hotel yang tidak demikian jauh dari tempat itu. Setiba di hotel, temanku memapahku yang terhuyung-huyung masuk ke sebuah kamar. Dia membaringkan badanku yang terlihat menggelinjang-geliat di atas tempat tidur. Selanjutnya dia menindih badanku yang terkapar tidak memiliki daya di kasur. Temanku dengan gaungs mencium bibirku yang merekah mengundang. Ke-2 iris buah dadaku yang ranum dan kenyal mendekat pada dadanya.
Baca juga : Gawattt , Mamaku HAMIL ANAKKU
Darah kelaki-lakiannya secara cepat makin tergerak untuk mencabuliku. "Ouuhhh Don!" desahku. Temanku raih badanku yang ramping. Dia selekasnya mendekapku dan mengulum bibirku yang ranum. Lantas diciuminya sisi telinga dan leherku. Saya mulai menggerinjal-gerinjal. Saat itu tangannya mulai buka satu-satu kancing blus yang kupakai. Selanjutnya dengan sekali sentakan kasar, dia menarik terlepas tali BH-ku, hingga badan sisi atasku lebar terbuka, siap untuk ditelusuri. Tangannya mulai meraba-raba buah dadaku yang memiliki ukuran lumayan besar itu.
Berasa satu kepuasan tertentu pada syarafku saat buah dadaku dimainkan olehnya. "Don Ouuhhh Ouuhhh" rintihku saat tangan temanku sedang asyik menyentuh buah dadaku. Selang beberapa saat tangannya sesudah senang berpetualang di buah dadaku samping kiri, sekarang beralih ke buah dadaku yang satu kembali, sedang lidahnya masih menggumuli lidahku dalam kecupan-ciumannya yang penuh tekanan gairah yang makin menjadi-jadi. Lalu dia melepaskan celana panjangku. Tampaklah pahaku yang putih dan mulus itu. Matanya terbelalak menyaksikannya. Temanku itu mulai menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku yang warna kuning muda. Ia mulai meremas-remas ke-2 iris gumpalan bokongku yang montok itu.LINK ALTERNARTIF NGAMENJITU TERBARU 2021
"Ouh Ouuh Tidak boleh, Don! Tidak boleh! Ouuhhh" jeritku saat jari-jemari temanku mulai sentuh bibir kewanitaanku. Tetapi jeritanku itu tidak diindahkannya, kebalikannya dia jadi makin bernafsu. Ibu jarinya mengurut-urut klitorisku di atas ke bawah berkali-kali. Saya makin menggerinjal-gerinjal dan berkali-kali menjerit. Kepala temanku turun ke dadaku. Dia menciumi belahan buah dadaku yang seperti lembah antara 2 buah gunung yang membubung tinggi. Saya yang seperti tersihir, makin menggerinjal-gerinjal dan mendesah ketika dia menciumi ujung buah dadaku yang kemerahan. Mendadak saya seperti kaget saat lidahnya mulai menjilat-jilati ujung puting susuku yang tidak begitu tinggi tetapi mulai mengeras dan terlihat menarik. Seperti mendapatkan kemampuanku kembali, selekasnya kutampar mukanya.
Temanku itu yang terkejut terlontar ke lantai. Saya selekasnya kenakan bajuku kembali dan lari ke luar kamar. Dia cuman terkesima melihatiku. Semenjak waktu itu saya bersumpah tidak pernah ingin ke beberapa tempat semacam itu kembali. Telah 2 tahun berakhir saya dan ibuku hidup bersama dengan ayah dan adik tiriku, Rio, yang umurnya 3 tahun lebih muda dariku. Kehidupan kami jalan reguler layaknya seperti keluarga berbahagia. Aku juga yang waktu itu telah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller dalam suatu financial institution swasta nasional kelas atas. Walau saya belum usai kuliah, tetapi karena performaku yang memikat dan keramah-tamahanku, saya dapat diterima di sana, hingga aku juga memiliki hak kenakan pakaian seragam pakaian atas warna putih cukup krem, dengan blazer merah yang sewarna dengan rokku yang ujungnya sedikit di atas lutut. Sampai satu saat, mendadak ibuku terserang penyakit serangan jantung.
Sesudah diopname sepanjang 2 hari, ibuku meninggal dunia tinggalkan saya. Rasanya seperti langit roboh menerpaku waktu itu. Semenjak itu, saya tinggal bertiga dengan ayah tiriku dan Rio. Seperginya ibuku, sikap Rio dan ayahnya mulai berbeda. Mereka berdua seringkali mulai berlaku kurang ajar padaku, khususnya Rio. Bahkan juga satu hari saat saya ketiduran di couch karena kecapaian bekerja di kantor, tanpa kusadari dia masukkan tangannya ke rok yang kupakai dan meraba paha dan selangkanganku. Saat saya terbangun dan membentaknya, Rio justru mengancamku. Selanjutnya dia bahkan juga melepas celana dalamku. Tapi untung saja, kemudian dia tidak melakukan perbuatan lebih jauh.
Dia cuman melihati kewanitaanku yang belum banyak bulu-bulu sekalian menelan air liurnya. Lantas dia pergi demikian saja wafatkanku langsung saja membereskan bajuku kembali. Disamping itu, Rio kerap kutangkap basah melihat badanku yang bugil sedang mandi lewat lubang angin kamar mandi. Saya masih berlapang dada terima semua tindakan itu. Di saat itu saya barusan pulang kerja dari kantor. Ah, rasanya ini hari capek sekali. Barusan di kantor sepanjang hari saya repot layani nasabah-nasabah financial institution tempatku bekerja yang memikat uang secara besar. Entahlah karena apa, ini hari financial institution tempatku bekerja terserang rush. Ingin rasanya aku segera mandi. Tapi kusaksikan pintu kamar mandi tertutup dan sedang ada orang yang mandi didalamnya. Kuurungkan niatku untuk mandi.
Aku pikir sekalian menanti kamar mandi kosong, lebih bagus saya tiduran dahulu melepas capek di kamar. Pada akhirnya sesudah melepaskan sepatu dan melepaskan blazer yang kukenakan, aku juga langsung membaringkan badanku telungkup di atas kasur di ruang tidurnya. Ah, berasa enaknya tidur di kasur yang begitu empuknya. Tidak berasa, karena rasa mengantuk yang tidak tertahan kembali, aku juga tertidur tanpa sempat berbeda status. Saya tidak mengetahui ada seorang buka pintu kamarku dengan pelan-pelan, nyaris tidak memunculkan suara. Orang tersebut lantas dengan pelan-pelan mendekatiku yang lelap. Selanjutnya dia naik ke atas tempat tidur. Mendadak dia menindih badanku yang telungkup, sementara tangannya meremas-remas belahan bokongku. Saya saat itu bangun dan meronta-ronta semaksimal mungkin.. Tetapi orang itu semakin kuat, dia melepas rok yang kukenakan. Selanjutnya dengan sekencang kilat, dia menyisipkan tangannya ke celana dalamku. Dengan garangnya, dia meremas-remas gumpalan bokongku yang montok. Saya makin melawan saat tangan orang itu mulai permainkan bibir kewanitaanku dengan pakarnya. Sesekali saya mendelik-delik saat jemari telunjuknya dengan menyengaja berkali-kali menyentil-nyentil klitorisku. "Aahh! Jangaann! Aaahh!"
saya berteriak-teriak keras saat orang itu menyikatkan jemari telunjuk dan jemari tengahnya sekalian ke kewanitaanku yang sempit itu, sesudah celana dalamku ditanggalkannya. Namun dia memedulikanku. Tanpa memedulikan saya yang tetap meronta-ronta sekalian menjerit-jerit kesakitan, jari-jarinya terus-terusan memasukii lubang kepuasanku itu, makin lama makin tinggi intensitasnya. Saya mengucapkan syukur dalam hati waktu orang itu hentikan tindakan gilanya.
Namun nampaknya itu tidak tahan lama. Dengan hentakan kasar, orang itu mengubah badanku hingga tertelentang menghadapnya. Saya kaget sekali ketahui siapa orang itu sebetulnya. "Rio Kamu" Rio cuman menyeringai buas. "Eh, Mer. Saat ini elu bisa berteriak-teriak sepuasnya, tidak lagi ada orang yang akan membantu elu. Apa lagi sang nenek tua itu telah sanggups!" Astaga Rio menyebutkan ibuku, ibu tirinya sendiri, sebagai nenek tua. Keparat. "Rio! Tidak boleh, Rio! Tidak boleh kerjakan ini! Saya kan kakak elu sendiri! Tidak boleh!" "Kakak? Denger, Mer. Saya tak pernah nganggap elu kakak saya. Siapa suruh elu jadi kakak saya. Yang saya tahu hanya papah saya kawin sama nenek tua, mama elu!" "Rio!" "Elu kan cewek, Mer. Papah sudah ngebiayain elu hidup dan kuliah. Kan tidak ada kelirunya saya sebagai anaknya ngewakilin ia untuk minta imbalan dari elu. Balas budi donk!" "Iya, Rio. Tetapi bukan ini triknya!" "Heh, yang saya butuhin hanya badan molek elu, tidak ingin lainnya. Saya tidak ingin tahu, elu ingin kasih apa tidak!" "Errgh" Saya tidak bisa melakukan perbuatan apapun kembali. Mulut Rio sekencang kilat memagut mulutku. Dengan memaksakan dia melumat bibirku yang merekah itu, membuatku nyaris tidak dapat bernafas. Saya coba meronta-ronta melepas diri. Tetapi tangkapan tangan Rio lebih kuat, membuatku tidak memiliki daya. "Akh!" Rio kesakitan saat kugigit lidahnya dengan lumayan keras. Tetapi, Karies! Dia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Kugeleng-gelengkan kepalaku yang dirasa seperti berputar. Tanpa ingin menghabiskan waktu kembali, Rio keluarkan beberapa utas tali sepatu dari dalam kantong celananya. Selanjutnya dia menghamparkan ke-2 tanganku, dan mengikatnya masing-masing di ujung kiri dan kanan tempat tidur.
Demikian pula ke-2 kakiku, tidak lepas diikatnya, hingga badanku jadi terpentang tidak memiliki daya diikat di ke-4 arah. Karena kencangnya ikatannya itu, badanku tertarik cukup kuat, membuat dadaku lebih tegak membusung. Menyaksikan panorama yang cantik ini membuat mata Rio lebih menyalang-nyalang bergairah. Tangan Rio mencekram kerah blus yang kukenakan. Satu-satu dibukanya kancing penutup blusku. Sesudah kancing-kancing blusku terbuka semua, diambilnya blusku itu ke atas. Selanjutnya dengan sekali sentakan, diambilnya terlepas tali pengikat BH-ku, hingga buah dadaku yang membusung itu terbentang bebas di depannya. "Wow! Elu punyai toket bagus begini kok tidak bilang-bilang, Mer! Auum!" Rio langsung menyantap buah dadaku yang ranum itu. Gelitikan-gelitikan lidahnya pada ujung puting susuku membuatku menggerinjal-gerinjal kegelian. Tetapi saya tidak sanggup melakukan perbuatan apapun. Makin keras saya meronta-ronta nampaknya ikatan tanganku makin kuat. Sakit sekali rasanya tanganku ini . Maka saya cuman biarkan buah dada dan puting susuku dilumat Rio sebebas yang dia sukai. Saya cuman dapat mengadahkan kepalaku menghadap langit-langit, pikirkan nasibku yang apes ini. "Aaarrghh Rio! Jangaannn..!" Lamunanku bubar saat berasa sakit di selangkanganku. LINK ALTERNARTIF PASANG123 TOGEL PRIZE123
Rupanya Rio mulai menusukkan kemaluannya ke kewanitaanku. Lebih lama semakin bertambah cepat, membuat badanku tersentak-sentak ke atas. Menyaksikan saya yang telah terkapar pasrah, memberinya rangsangan yang lebih luar biasa kembali pada Rio. Semaksimal mungkin dia menambahkan dorongan kemaluannya keluar-masuk dalam kewanitaanku. Membuatku meronta-ronta tidak karuan. "Urrgh" Pada akhirnya Rio tidak bisa meredam kembali pergolakan gairah dalam badannya. Kemaluannya menyemprot cairan-cairan putih kental dalam kewanitaanku. Beberapa bertebaran di atas sprei saat dia keluarkan kemaluannya, bersatu dengan darah yang mengucur dari dalam kewanitaanku, mengisyaratkan selaput daraku telah robek olehnya. Karena kecapekan, badan Rio langsung terbaring dari sisi badanku yang bermandikan keringat dengan napas tersengal-sengal. Narasi Dewasa Pemerkosaan. "Braak!" Saya dan Rio kaget dengar pintu kamar terbuka disepak lumayan keras. Lega hatiku menyaksikan siapakah yang melakukan. "Papah!" "Rio! Apapun sich kamu ini?! Cepat kamu lepaskan Merry!" Ah, pada akhirnya neraka jahanam ini usai , pikirku. Rio patuhi perintah ayahnya. Selekasnya dibukanya semua ikatan pada tangan dan kakiku. Saya bangun dan selekasnya lari menghambur ke ayah tiriku. "Biarlah, Mer. Maafkan Rio ya. Itu kan terjadi", kata ayah tiriku menentramkan saya yang tetap menangis dalam pelukannya. ‘Tapi, Pa. Bagaimana nasib Meriska? Bagaimana, Pa? Aaahh Papaa!" tangisanku beralih menjadi jeritan saat itu ketika ayah tiriku mengusung badanku sedikit ke atas selanjutnya dia menusukkan kemaluannya yang telah dikeluarkannya dari dalam celananya ke kewanitaanku. "Aaahh Papaa Jangaaan!" Saya meronta-ronta keras.
Baca juga : Hilangnya Perawan TKW Yang Masih Polos
Tetapi pelukan ayah tiriku yang demikian kuat membuat rontaanku itu tak berarti apapun untuk dianya. Ayah tiriku makin garang menyikat-nyodokkan kemaluannya ke kewanitaanku. Ah! Ayah dan anak sama juga, pikirku, demikian teganya mereka meniduri anak dan kakak tiri mereka sendiri. Saya menjerit panjang kesakitan saat Rio yang telah bangun dari tempat tidur masukkan kemaluannya ke lubang anusku. Saya rasakan merasa sakit yang nyaris tidak tertahan kembali. Ayah dan kakak tiriku itu sama menusuk badanku yang tidak memiliki daya dari ke-2 arah, depan dan belakang. Karena kecapekan bersatu dengan kesakitan yang tidak terbatas pada akhirnya saya tidak rasakan apapun kembali, tidak sadar diri. Saya tidak ingat kembali apa Rio dan ayahnya masih mengagahiku atau mungkin tidak kemudian. Beberapa waktu sudah berakhir. Saya berasa mual dan berulang-kali muntah di kamar mandi.DAFTAR NGAMENTOGEL ONLINE TERBARU 2021
Pada akhirnya saya periksakan diriku ke dokter. Rupanya saya dipastikan positif hamil. Hasil diagnosis dokter ini seperti gada raksasa yang menghajar mukaku. Saya memiliki kandungan? Ketidaktahuan-kebingungan terus-terusan menyelimutinya benakku. Saya tidak paham dengan cara tepat, siapa ayah dari anak yang saat ini berada di kandunganku ini. Ayah tiriku atau Rio. Cuman mereka berdua yang sempat meniduriku. Saya kebingungan, apa populerity anak dalam kandunganku ini. Yang jelas dia ialah anakku. Lantas apa dia sekaligus juga adikku alias anak ayah tiriku? LINK TERBARU PASANG123 TOGEL
Sampai saya sukses dalam masuk pergururan tinggi Negeri dan ke-2 ortu senang padaku,Saya suka walaupun terkadang saya tidak yakin jika mereka tidak bersama kembali.Keluargaku waktu itu hidup berkecukupan. Ayahku yang berkedudukan sebagai seorang petinggi teras sebuah departemen memang memberinya nafkah yang cukup buatku dan ibuku, meskipun dia bekerja secara jujur dan jauh dari korupsi, tidak seperti pejabat-pejabat lain secara umum.
Dari sisi materi, memang saya tidak mempunyai permasalahan, begitupun dari sisi fisikku. Kuakui, mukaku termasuk elok, mata cantik, hidung bangir, dan dada yang membusung walaupun tidak besar ukuran. Semuanya ditambah lagi badanku yang tinggi langsing, sedikit tinggi dari rerata gadis seusiaku, memang membuatku lebih mencolok dibanding lainnya. Bahkan juga saya jadi mahasiswi baru bintang di universitas.
Namun karena pemantauan orang tuaku yang ketat, dari sisi pengajaran agamaku yang lumayan kuat, saya jadi seperti anak mama. Tidak seperti remaja-remaja secara umum, saya tak pernah pergi nglayap ke luar rumah tanpa didampingi ayah atau ibu. Tetapi sesudah perpisahan itu terjadi, dan saya turut ibuku yang menikah kembali 2 bulan selanjutnya dengan duda berputra satu, seorang pebisnis restaurant yang cukup sukses, saya mulai berani pergi keluar dari rumah tanpa ditemani satu dari orang tuaku. Itu juga masih jarang-jarang sekali. Bahkan juga ke diskotik juga saya cuman pernah 1x. Itu sesudah dirayu bujuk dengan seorang lelaki rekan kuliahku. Kemudian saya jera. Karena mungkin baru pertama kalinya ini saya ke diskotik, barusan duduk sepuluh menit, saya telah rasakan pusing, tidak kuat dengan suara musik disko yang berisik berdentam-dentam, ditambah lagi berbau asap rokok yang penuhi ruang diskotik itu. "Don, kepala saya pusing. Kita pulang saja yok.'" "Alaa, Mer. Kita kan baru sampai di sini. Periode belum apapun sudah ingin pulang. Rugi kan. Lagian kan masih sore." "Tetapi saya sudah tidak kuat kembali." "Begini dech, Mer. Saya kasih elu obat pembasmi pusing." Temanku itu memberikanku pill yang warna putih. Aku juga langsung menelan obat sakit di kepala yang diberikan.
Saya Disetubuhi Oleh Ayah Tiriku Dan Anaknya
"Bagaimana saat ini rasanya? Nikmat kan?" Saya menggangguk. Memang rasanya kepalaku mulai tidak sakit kembali. Tetapi tiba-tiba mataku berkunang-kunang. Seperti saluran aneh menjalari sekujur badanku. Di antara sadar dan tidak sadar, kusaksikan temanku itu tersenyum. Kurasakan dia memapahku keluar diskotik. "Ini cewek kembali mabok", ucapnya ke petugas keamanan diskotik yang menanyainya. Lantas dia jalankan mobilnya ke sebuah hotel yang tidak demikian jauh dari tempat itu. Setiba di hotel, temanku memapahku yang terhuyung-huyung masuk ke sebuah kamar. Dia membaringkan badanku yang terlihat menggelinjang-geliat di atas tempat tidur. Selanjutnya dia menindih badanku yang terkapar tidak memiliki daya di kasur. Temanku dengan gaungs mencium bibirku yang merekah mengundang. Ke-2 iris buah dadaku yang ranum dan kenyal mendekat pada dadanya.
Baca juga : Gawattt , Mamaku HAMIL ANAKKU
Darah kelaki-lakiannya secara cepat makin tergerak untuk mencabuliku. "Ouuhhh Don!" desahku. Temanku raih badanku yang ramping. Dia selekasnya mendekapku dan mengulum bibirku yang ranum. Lantas diciuminya sisi telinga dan leherku. Saya mulai menggerinjal-gerinjal. Saat itu tangannya mulai buka satu-satu kancing blus yang kupakai. Selanjutnya dengan sekali sentakan kasar, dia menarik terlepas tali BH-ku, hingga badan sisi atasku lebar terbuka, siap untuk ditelusuri. Tangannya mulai meraba-raba buah dadaku yang memiliki ukuran lumayan besar itu.
Berasa satu kepuasan tertentu pada syarafku saat buah dadaku dimainkan olehnya. "Don Ouuhhh Ouuhhh" rintihku saat tangan temanku sedang asyik menyentuh buah dadaku. Selang beberapa saat tangannya sesudah senang berpetualang di buah dadaku samping kiri, sekarang beralih ke buah dadaku yang satu kembali, sedang lidahnya masih menggumuli lidahku dalam kecupan-ciumannya yang penuh tekanan gairah yang makin menjadi-jadi. Lalu dia melepaskan celana panjangku. Tampaklah pahaku yang putih dan mulus itu. Matanya terbelalak menyaksikannya. Temanku itu mulai menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku yang warna kuning muda. Ia mulai meremas-remas ke-2 iris gumpalan bokongku yang montok itu.LINK ALTERNARTIF NGAMENJITU TERBARU 2021
"Ouh Ouuh Tidak boleh, Don! Tidak boleh! Ouuhhh" jeritku saat jari-jemari temanku mulai sentuh bibir kewanitaanku. Tetapi jeritanku itu tidak diindahkannya, kebalikannya dia jadi makin bernafsu. Ibu jarinya mengurut-urut klitorisku di atas ke bawah berkali-kali. Saya makin menggerinjal-gerinjal dan berkali-kali menjerit. Kepala temanku turun ke dadaku. Dia menciumi belahan buah dadaku yang seperti lembah antara 2 buah gunung yang membubung tinggi. Saya yang seperti tersihir, makin menggerinjal-gerinjal dan mendesah ketika dia menciumi ujung buah dadaku yang kemerahan. Mendadak saya seperti kaget saat lidahnya mulai menjilat-jilati ujung puting susuku yang tidak begitu tinggi tetapi mulai mengeras dan terlihat menarik. Seperti mendapatkan kemampuanku kembali, selekasnya kutampar mukanya.
Temanku itu yang terkejut terlontar ke lantai. Saya selekasnya kenakan bajuku kembali dan lari ke luar kamar. Dia cuman terkesima melihatiku. Semenjak waktu itu saya bersumpah tidak pernah ingin ke beberapa tempat semacam itu kembali. Telah 2 tahun berakhir saya dan ibuku hidup bersama dengan ayah dan adik tiriku, Rio, yang umurnya 3 tahun lebih muda dariku. Kehidupan kami jalan reguler layaknya seperti keluarga berbahagia. Aku juga yang waktu itu telah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller dalam suatu financial institution swasta nasional kelas atas. Walau saya belum usai kuliah, tetapi karena performaku yang memikat dan keramah-tamahanku, saya dapat diterima di sana, hingga aku juga memiliki hak kenakan pakaian seragam pakaian atas warna putih cukup krem, dengan blazer merah yang sewarna dengan rokku yang ujungnya sedikit di atas lutut. Sampai satu saat, mendadak ibuku terserang penyakit serangan jantung.
Sesudah diopname sepanjang 2 hari, ibuku meninggal dunia tinggalkan saya. Rasanya seperti langit roboh menerpaku waktu itu. Semenjak itu, saya tinggal bertiga dengan ayah tiriku dan Rio. Seperginya ibuku, sikap Rio dan ayahnya mulai berbeda. Mereka berdua seringkali mulai berlaku kurang ajar padaku, khususnya Rio. Bahkan juga satu hari saat saya ketiduran di couch karena kecapaian bekerja di kantor, tanpa kusadari dia masukkan tangannya ke rok yang kupakai dan meraba paha dan selangkanganku. Saat saya terbangun dan membentaknya, Rio justru mengancamku. Selanjutnya dia bahkan juga melepas celana dalamku. Tapi untung saja, kemudian dia tidak melakukan perbuatan lebih jauh.
Dia cuman melihati kewanitaanku yang belum banyak bulu-bulu sekalian menelan air liurnya. Lantas dia pergi demikian saja wafatkanku langsung saja membereskan bajuku kembali. Disamping itu, Rio kerap kutangkap basah melihat badanku yang bugil sedang mandi lewat lubang angin kamar mandi. Saya masih berlapang dada terima semua tindakan itu. Di saat itu saya barusan pulang kerja dari kantor. Ah, rasanya ini hari capek sekali. Barusan di kantor sepanjang hari saya repot layani nasabah-nasabah financial institution tempatku bekerja yang memikat uang secara besar. Entahlah karena apa, ini hari financial institution tempatku bekerja terserang rush. Ingin rasanya aku segera mandi. Tapi kusaksikan pintu kamar mandi tertutup dan sedang ada orang yang mandi didalamnya. Kuurungkan niatku untuk mandi.
Aku pikir sekalian menanti kamar mandi kosong, lebih bagus saya tiduran dahulu melepas capek di kamar. Pada akhirnya sesudah melepaskan sepatu dan melepaskan blazer yang kukenakan, aku juga langsung membaringkan badanku telungkup di atas kasur di ruang tidurnya. Ah, berasa enaknya tidur di kasur yang begitu empuknya. Tidak berasa, karena rasa mengantuk yang tidak tertahan kembali, aku juga tertidur tanpa sempat berbeda status. Saya tidak mengetahui ada seorang buka pintu kamarku dengan pelan-pelan, nyaris tidak memunculkan suara. Orang tersebut lantas dengan pelan-pelan mendekatiku yang lelap. Selanjutnya dia naik ke atas tempat tidur. Mendadak dia menindih badanku yang telungkup, sementara tangannya meremas-remas belahan bokongku. Saya saat itu bangun dan meronta-ronta semaksimal mungkin.. Tetapi orang itu semakin kuat, dia melepas rok yang kukenakan. Selanjutnya dengan sekencang kilat, dia menyisipkan tangannya ke celana dalamku. Dengan garangnya, dia meremas-remas gumpalan bokongku yang montok. Saya makin melawan saat tangan orang itu mulai permainkan bibir kewanitaanku dengan pakarnya. Sesekali saya mendelik-delik saat jemari telunjuknya dengan menyengaja berkali-kali menyentil-nyentil klitorisku. "Aahh! Jangaann! Aaahh!"
saya berteriak-teriak keras saat orang itu menyikatkan jemari telunjuk dan jemari tengahnya sekalian ke kewanitaanku yang sempit itu, sesudah celana dalamku ditanggalkannya. Namun dia memedulikanku. Tanpa memedulikan saya yang tetap meronta-ronta sekalian menjerit-jerit kesakitan, jari-jarinya terus-terusan memasukii lubang kepuasanku itu, makin lama makin tinggi intensitasnya. Saya mengucapkan syukur dalam hati waktu orang itu hentikan tindakan gilanya.
Namun nampaknya itu tidak tahan lama. Dengan hentakan kasar, orang itu mengubah badanku hingga tertelentang menghadapnya. Saya kaget sekali ketahui siapa orang itu sebetulnya. "Rio Kamu" Rio cuman menyeringai buas. "Eh, Mer. Saat ini elu bisa berteriak-teriak sepuasnya, tidak lagi ada orang yang akan membantu elu. Apa lagi sang nenek tua itu telah sanggups!" Astaga Rio menyebutkan ibuku, ibu tirinya sendiri, sebagai nenek tua. Keparat. "Rio! Tidak boleh, Rio! Tidak boleh kerjakan ini! Saya kan kakak elu sendiri! Tidak boleh!" "Kakak? Denger, Mer. Saya tak pernah nganggap elu kakak saya. Siapa suruh elu jadi kakak saya. Yang saya tahu hanya papah saya kawin sama nenek tua, mama elu!" "Rio!" "Elu kan cewek, Mer. Papah sudah ngebiayain elu hidup dan kuliah. Kan tidak ada kelirunya saya sebagai anaknya ngewakilin ia untuk minta imbalan dari elu. Balas budi donk!" "Iya, Rio. Tetapi bukan ini triknya!" "Heh, yang saya butuhin hanya badan molek elu, tidak ingin lainnya. Saya tidak ingin tahu, elu ingin kasih apa tidak!" "Errgh" Saya tidak bisa melakukan perbuatan apapun kembali. Mulut Rio sekencang kilat memagut mulutku. Dengan memaksakan dia melumat bibirku yang merekah itu, membuatku nyaris tidak dapat bernafas. Saya coba meronta-ronta melepas diri. Tetapi tangkapan tangan Rio lebih kuat, membuatku tidak memiliki daya. "Akh!" Rio kesakitan saat kugigit lidahnya dengan lumayan keras. Tetapi, Karies! Dia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Kugeleng-gelengkan kepalaku yang dirasa seperti berputar. Tanpa ingin menghabiskan waktu kembali, Rio keluarkan beberapa utas tali sepatu dari dalam kantong celananya. Selanjutnya dia menghamparkan ke-2 tanganku, dan mengikatnya masing-masing di ujung kiri dan kanan tempat tidur.
Demikian pula ke-2 kakiku, tidak lepas diikatnya, hingga badanku jadi terpentang tidak memiliki daya diikat di ke-4 arah. Karena kencangnya ikatannya itu, badanku tertarik cukup kuat, membuat dadaku lebih tegak membusung. Menyaksikan panorama yang cantik ini membuat mata Rio lebih menyalang-nyalang bergairah. Tangan Rio mencekram kerah blus yang kukenakan. Satu-satu dibukanya kancing penutup blusku. Sesudah kancing-kancing blusku terbuka semua, diambilnya blusku itu ke atas. Selanjutnya dengan sekali sentakan, diambilnya terlepas tali pengikat BH-ku, hingga buah dadaku yang membusung itu terbentang bebas di depannya. "Wow! Elu punyai toket bagus begini kok tidak bilang-bilang, Mer! Auum!" Rio langsung menyantap buah dadaku yang ranum itu. Gelitikan-gelitikan lidahnya pada ujung puting susuku membuatku menggerinjal-gerinjal kegelian. Tetapi saya tidak sanggup melakukan perbuatan apapun. Makin keras saya meronta-ronta nampaknya ikatan tanganku makin kuat. Sakit sekali rasanya tanganku ini . Maka saya cuman biarkan buah dada dan puting susuku dilumat Rio sebebas yang dia sukai. Saya cuman dapat mengadahkan kepalaku menghadap langit-langit, pikirkan nasibku yang apes ini. "Aaarrghh Rio! Jangaannn..!" Lamunanku bubar saat berasa sakit di selangkanganku. LINK ALTERNARTIF PASANG123 TOGEL PRIZE123
Saya Disetubuhi Oleh Ayah Tiriku Dan Anaknya
Rupanya Rio mulai menusukkan kemaluannya ke kewanitaanku. Lebih lama semakin bertambah cepat, membuat badanku tersentak-sentak ke atas. Menyaksikan saya yang telah terkapar pasrah, memberinya rangsangan yang lebih luar biasa kembali pada Rio. Semaksimal mungkin dia menambahkan dorongan kemaluannya keluar-masuk dalam kewanitaanku. Membuatku meronta-ronta tidak karuan. "Urrgh" Pada akhirnya Rio tidak bisa meredam kembali pergolakan gairah dalam badannya. Kemaluannya menyemprot cairan-cairan putih kental dalam kewanitaanku. Beberapa bertebaran di atas sprei saat dia keluarkan kemaluannya, bersatu dengan darah yang mengucur dari dalam kewanitaanku, mengisyaratkan selaput daraku telah robek olehnya. Karena kecapekan, badan Rio langsung terbaring dari sisi badanku yang bermandikan keringat dengan napas tersengal-sengal. Narasi Dewasa Pemerkosaan. "Braak!" Saya dan Rio kaget dengar pintu kamar terbuka disepak lumayan keras. Lega hatiku menyaksikan siapakah yang melakukan. "Papah!" "Rio! Apapun sich kamu ini?! Cepat kamu lepaskan Merry!" Ah, pada akhirnya neraka jahanam ini usai , pikirku. Rio patuhi perintah ayahnya. Selekasnya dibukanya semua ikatan pada tangan dan kakiku. Saya bangun dan selekasnya lari menghambur ke ayah tiriku. "Biarlah, Mer. Maafkan Rio ya. Itu kan terjadi", kata ayah tiriku menentramkan saya yang tetap menangis dalam pelukannya. ‘Tapi, Pa. Bagaimana nasib Meriska? Bagaimana, Pa? Aaahh Papaa!" tangisanku beralih menjadi jeritan saat itu ketika ayah tiriku mengusung badanku sedikit ke atas selanjutnya dia menusukkan kemaluannya yang telah dikeluarkannya dari dalam celananya ke kewanitaanku. "Aaahh Papaa Jangaaan!" Saya meronta-ronta keras.
Baca juga : Hilangnya Perawan TKW Yang Masih Polos
Tetapi pelukan ayah tiriku yang demikian kuat membuat rontaanku itu tak berarti apapun untuk dianya. Ayah tiriku makin garang menyikat-nyodokkan kemaluannya ke kewanitaanku. Ah! Ayah dan anak sama juga, pikirku, demikian teganya mereka meniduri anak dan kakak tiri mereka sendiri. Saya menjerit panjang kesakitan saat Rio yang telah bangun dari tempat tidur masukkan kemaluannya ke lubang anusku. Saya rasakan merasa sakit yang nyaris tidak tertahan kembali. Ayah dan kakak tiriku itu sama menusuk badanku yang tidak memiliki daya dari ke-2 arah, depan dan belakang. Karena kecapekan bersatu dengan kesakitan yang tidak terbatas pada akhirnya saya tidak rasakan apapun kembali, tidak sadar diri. Saya tidak ingat kembali apa Rio dan ayahnya masih mengagahiku atau mungkin tidak kemudian. Beberapa waktu sudah berakhir. Saya berasa mual dan berulang-kali muntah di kamar mandi.DAFTAR NGAMENTOGEL ONLINE TERBARU 2021
Pada akhirnya saya periksakan diriku ke dokter. Rupanya saya dipastikan positif hamil. Hasil diagnosis dokter ini seperti gada raksasa yang menghajar mukaku. Saya memiliki kandungan? Ketidaktahuan-kebingungan terus-terusan menyelimutinya benakku. Saya tidak paham dengan cara tepat, siapa ayah dari anak yang saat ini berada di kandunganku ini. Ayah tiriku atau Rio. Cuman mereka berdua yang sempat meniduriku. Saya kebingungan, apa populerity anak dalam kandunganku ini. Yang jelas dia ialah anakku. Lantas apa dia sekaligus juga adikku alias anak ayah tiriku? LINK TERBARU PASANG123 TOGEL
No comments